December 18, 2008
Categories: tugas_ku yang ribedhhh . . Author: hardian purnama . Comments: Leave a comment
Lanjut Budi ‘sebagaimana dituturkan Hendro Lesmono, mantan creative
head Ogilvy Indonesia, yang menggarap iklan rokok A-Mild itu, “Kami
tak ingin membuat bingung, tetapi ingin menunjukkan bangsa kita ini bangsa yang
banyak masalah, berbelit-belit, terlalu mikir, dan bikin susah diri sendiri “
(Kompas,
6 Mei 2007).
Setujukah anda bahwa iklan A-Mild jawaranya kritik sosial…………..
Bagaimana daya ‘magis’ kritik-kritik sosial sebagai taktik di iklan-iklan
A-Mild, bagaimana
reaksi anda ketika anda menemukan seri iklan A-Mild yang baru?
Saya
umumnya menikmati iklan-iklan nakal A-Mild. Reaksi saya spontan saja
dan kemudian terus hilang dari ingatan sadar saya dalam lautan
informasi lain (tapi pasti terekam dengan baik oleh bawah sadar kita).
Bahkan saya tak ingat atau tidak sadar apakah iklan dengan kritik
sosial masih dilakukan A-Mild. Acap kali komentar saya spontan hmmm…..
cerdas, hmm….. nakal betul. Atau sialan bisa aja tuh A-Mild.
Tidakkah,
kawan-kawan yang perduli dengan pentingnya perubahan sosial dan
berkepentingan mengkampanyekan gagasan-gagasan yang baik di negeri ini,
tertarik untuk mempelajari ‘kecerdasan’ dan ‘kreatifitas’ pekerja
iklan, public relations maupun marketer lainnya untuk mempengaruhi,
merayu, membius publik. Tidakkah juga terpikir untuk mempelajari
temuan-temuan paling gres tentang psikologi atau biologi manusia,
bagaimana proses berpikir, cara bekerjanya otak, alam sadar alam bawah
sadar, proses pengambilan keputusan dan penentuan pilihan, atau bahkan
NLP, Appreciate Inquiry dan lain-lain yang dikuasai oleh pekerja iklan
yang berada di titik depan bius konsumerisme, istana konsumsi termasuk
konsumsi barang beracun seperti perusahaan rokok.
Sambil
tentunya menemukan strategi komunikasi khusus, jelas logistiknya tak
bisa sekaliber gajah-gajah. Daud diantara goliath…..
selanjutnya mohon sudi kunjungi warung saya untuk memberikan tanggapan soal
iklan A-Mild dan ilmu merayu pekerja iklan. jujur ini saya perlukan untuk studi
kecil sebagai bahan penulisan.
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2008/09/iklan-mild-jawaranya-kritik-sosial.html
Ketika awal peluncuran produk tersebut, A-Mild mengusung brand rokok yang rendah tar dan rendah nikotin. Dengan kata lain, rokok ini adalah rokok sehat, sebuah produk yang tentu saja mendukung kampanye anti nikotin. Dengan demikian, sebenarnya tak masalah orang-orang tetap mentradisikan merokok dengan tetap memperhatikan kesehatan karena A-Mild telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, tata krama beriklan di Indonesia menerapkan aturan yang tegas untuk rokok. Antara lain iklan tidak boleh menayangkan atau menvisualkan bentuk rokok dan orang merokok. Dan lebih ekstrim lagi, iklan rokok selalu harus memuat tulisan “rokok dapat menggangu kesehatan, serangan jangtung, gangguan kemailan dan janin”. Cobalah lihat contoh rokok A-Mild berikut ini.